.
Home » » Diperkosa Hingga Hamil Oleh Dosen Bejat Part - 2

Diperkosa Hingga Hamil Oleh Dosen Bejat Part - 2

Underground18plus.blogspot.com - Diperkosa Hingga Hamil Oleh Dosen Bejat Part - 2

Cerita Dewasa : Tubuh Rifqoh terduduk di kasur kamar itu. Kedua tangannya yang semula bertumpu pada kasur menahan tubuhnya yang mulai menggelinjang, namun karena dorongan birahi yang dirasakannya salah satu tangan wanita berjilbab lebar ini kemudian memegang kepalaku dan menekan kepalaku kuat-kuat ke arah selangkangannya. 

Sebuah pemandangan yang teramat langka ketika seorang wanita cantik berjubah panjang dan berjilbab lebar dengan jubah panjang yang tersingkap sementara seorang laki-laki membenamkan wajahnya di tengah-tengah selangkangan wanita berjilbab yang mendesah dan merintih penuh kenikmatan dari balik jilbabnya tersebut. 

Entah karena imannya yang tengah lemah atau memang karena libidonya yang tinggi, Rifqoh justru mulai terlena oleh rangsangan-rangsangan yang aku lakukan ini.Di saat wajahku terbenam di antara dua paha mulus Rifqoh, tanganku menggerayangi bagian dada wanita berjilbab yang montok membukit dan masih kenceng ini. Tanganku menyusup di balik jilbab lebar yang dipakai Rifqoh hingga tanganku merasakan gundukan montok dan kenyal di dada wanita berjilbab lebar ini.

Tanpa diduga, Rifqoh yang telah kehilangan kendali atas dirinya akibat kenikmatan yang dirasakannya justru menyampirkan jilbab lebarnya ke punggungnya seakan mempersilahkan tanganku untuk menggerayangi dadanya bahkan wanita berjilbab lebar yang masih perawan ini sendiri yang membuka 3 kancing jubahnya bagian atas satu persatu, kemudian mengeluarkan sepasang buah dadanya sendiri dari balik jubah yang dipakainya. 

Sejenak aku mendongak ke atas melihat reaksi Rifqoh yang tidak kuduga itu. Mataku melotot penuh nafsu melihat sepasang buah dada Rifqoh yang montok putih mulus dengan puting susu kemerahan itu telanjang tanpa penutup lagi. Mulutku terkekeh melihat buah dada Rifqoh lalu dengan bernafsu tanganku mengelus-elus lantas meremas-remas sepasang payudara wanita berjilbab yang telanjang itu. 

Sepasang payudara montok berukuran 34 C yang putih mulus di dada Rifqoh terasa kenyal di tanganku yang meremas-remasnya. Dan puting susu kemerahan yang telah mengeras itu pun aku pelintir dan tarik-tarik membuat tubuh wanita berjilbab lebar ini menggelinjang jalang. Akhwat alim ini hanya merintih-rintih dan memekik-mekik lirih dari balik jilbabnya dengan tubuh yang menggelinjang-gelinjang menahan birahinya. 

Rifqoh menggelinjang jalang ketika berulangkali kelentit wanita berjilbab alim ini aku jilat dan hisap dengan kuat lantas puting susunya yang kemerahan kupelintir dengan pelintiran yang luar biasa. Mata wanita jilbaber yang bulat ini terlihat sayu menahan birahi yang melandanya, nafasnya terdengar memburu di balik jilbab lebar putihnya, kemaluannya yang tengah kujilati juga telah basah oleh cairan kenikmatan yang berulangkali terpancar.

Melihat Rifqoh sudah dilanda birahi, aku segera berdiri di depan wanita berjilbab lebar ini. Aku memandang Rifqoh dengan penuh nafsu ketika melihat wanita berjilbab tersingkap jubahnya hingga terlihat kemaluannya yang mulus lalu sepasang payudara montok dan kencang akhwat alim ini tampak mencuat dengan puting susu kemerahan yang tegak mengeras. 

Payudara putih mulus itu tampak kontras dengan jubah biru yang dipakai aktivis Partai ini. Aku tidak menyangka akan menikmati Rifqoh dalam kedaan seperti ini, padahal sebelumnya aku tidak pernah menyentuh wanita berjilbab lebar ini kecuali hanya dapat mengintip ketika dia mandi tadi bahkan membayangkannyapun tidak. 

Di depan Rifqoh yang tengah birahi, aku melepas celana yang sedang kupakai ini disusul dengan melepas celana dalamku, sehingga mencuatlah kontolku yang membuat mata wanita berjilbab lebar ini terbelalak. “Ihhh..” desah spontan Rifqoh dari balik jilbabnya.

Wanita berjilbab lebar ini memalingkan wajahnya dengan wajah memerah oleh rasa malu melihat penisku karena baru kali ini Rifqoh melihat penis lelaki. Aku terkekeh melihat sikap Rifqoh.

“Kenapa melengos mbak?.. Ayo lihat aja” kataku sambil memalingkan paksa wajah wanita berjilbab lebar ini agar kembali melihat penisku. Rifqoh yang tengah dilanda birahi itu tak mampu menolak ketika aku memaksanya untuk melihat penisku. 

Mata wanita berjilbab lebar yang bulat ini kian membelalak lebar ketika akhirnya dia kembali melihat batang penisku. Rifqoh menggigit bibirnya kuat-kuat menahan gejolak birahi dengan mata lekat memandang penisku yang hitam karena aku sudah pernah ngentot dengan perempuan, besar dan panjang dan di mata wanita bercadar ini penisku berukuran luar biasa. 

Batang penisku berukuran besar dan panjang dengan urat-urat kejantanan yang menonjol berkilat-kilat. Penis hitam tersebut dihiasi bulu-bulu kemaluan yang tumbuh dengan lebat namun terlihat rapi terawat membuat Rifqoh betah memandangnya.

Aku terkekeh melihat mata wanita berjilbab lebar ini memandang penisku yang tegang dengan pandangan nyaris tak berkedip. Aku jadi sangat terangsang melihat mata Rifqoh itu yang tampak sangat menikmati penisku bahkan ketika aku meraih tangan Rifqoh dan menuntunnya untuk menggenggam batang penisku, wanita alim ini tak melawan. 

Batang penisku yang hitam terlihat sangat kontras ketika berada dalam genggaman jari-jemari Rifqoh yang putih dan halus. “Elus-elus aja mbak.. Rifqoh.”desisku bergetar oleh nafsu birahi. Entah dorongan dari mana, seketika itu pula jari jemari Rifqoh yang putih dan halus tersebut mengusap-usap lantas mengelus-elus batang penis yang telah membuat wanita berjilbab lebar ini takjub dan terangsang melihatnya. 

Aku merem melek, ketika jari-jemari Rifqoh yang lembut dan halus mengelus-elus batang kejantananku. “Kalo di Sumedang namanya apa?’ tanyaku nakal. Rifqoh yang tengah mengelus-elus penisku memandang ku sejenak. “Kontol!” jawab wanita berjilbab lebar ini sambil kembali menatap penisku yang tengah dinikmati oleh tangannya. Aku terkekeh mendengar jawaban Rifqoh. Ternyata seorang wanita berjilbab ledar yang alim seperti Rifqoh bisa mengucapkan kata kontol juga.

Beberapa saat kemudian aku sudah tak mampu menahan birahi lagi. Aku segera mendudukkan Rifqoh di tepi ranjang lantas aku membuka kedua paha Rifqoh lebar-lebar sehingga kemaluan wanita berjilbab lebar ini terlihat merekah di depanku. 

Birahiku menggelegak melihat kemaluan Rifqoh terpampang di depanku dengan paha yang terbuka lebar. Kemaluan wanita berjilbab lebar yang tanpa bulu kemaluan itu terlihat basah. Bibir kemaluan wanita berusia 25 tahun itu terlihat sangat memerah dan merekah serta merangsang birahi. 

Aku menyeringai ketika tangan Rifqoh yang masih menggenggam penisku menarik batang kejantanan ini ke arah kemaluan wanita berjilbab lebar ini.

“Kenapa Qoh…udah nggak sabar yah?” tanyaku sambil terkekeh namun Rifqoh tidak menjawabnya.

“Mmmmhhhh..” desah Rifqoh ketika penis besar itu mulai menyentuh bibir kemaluannya yang merah merekah. Penis besar yang ada dalam genggamannya didorongnya kian ke dalam dan secara refleks kedua paha wanita berjilbab lebar ini membuka lebar. 

Tubuh wanita cantik jilbaber ini tersentak ketika kemudian aku yang mendorong penis besarku memasuki dan menyusuri liang vaginanya yang masih perawan itu semakin dalam. Rifqoh menggelinjang ketika wanita berjilbab lebar ini merasakan hangat dan besarnya penisku masuk dalam liang memeknya yang masih rapet itu hingga amblas di dalamnya. Akhirnya berhasil juga aku memerawani dan menjebol memek akhwat cantik yang masih rapet ini.

“Ahh… ahh.. ssshhh.. sakit.. pak… pelan-pelan dulu ya.” desah Rifqoh ketika kemudian aku mulai menggerakkan penis maju mundur. Secara refleks wanita aktivis Partai ini menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontolku ini yang semakin lama semakin cepat.

Mata Rifqoh merem melek ketika penis besarku mengaduk-aduk liang vaginanya. Mulut wanita berjilbab lebar ini meracau sambil merintih merasakan kenikmatan yang belum pernah didapatkan seumur hidupnya dari siapa pun. “Ahh.. ahh.. sshhh..” desah wanita berjilbab ini menggairahkan di tengah suara beradunya tubuh kami berdua. 

Rifqoh tidak sadar ketika kemudian kedua kaki akhwat jilbaber yang masih terbungkus kaus kaki ini menjepit tubuhku. Tubuh wanita berjilbab ini terguncang-guncang oleh gerakan ritmis dariku yang begitu bernafsu menyetubuhinya. 

Nafasku mendengus-dengus oleh libido yang menggelegak liar ditingkahi nafas Rifqoh yang memburu di balik jilbab dan jubah panjang yang dipakai wanita ini. Berulangkali wanita berjilbab ini merintih dan mengerang merasakan nikmat dengan tubuh menggelinjang hebat. Mata Rifqoh merem melek menikmati penisku yang mengaduk-aduk memeknya dan membuat tubuh wanita berjilbab ini terguncang-guncang. 

Ketika tubuh Rifqoh terguncang-guncang, sepasang payudara montok dan masih kencang yang putih mulus di dada wanita berjilbab lebar ini ikut terayun-ayun. Mataku melotot melihat payudara Rifqoh yang telanjang terayun-ayun di depannya, mulutku tak sabar mau segera melumat dan mengunyah-ngunyah sepasang payudara di dada wanita berjilbab ini secara bergantian. 

Sekejap kemudian payudara Rifqoh yang putih mulus itu dipenuhi bilur-bilur kemerahan bekas gigitanku. Rifqoh hanya mampu merintih di balik jilbabnya ketika buah dadanya yang montok aku lumat dan kunyah-kunyah secara bergantian. 

Tubuhnya menggelinjang dengan jalang saat kedua puting susunya kuhisap dengan kuatnya dan penuh nafsu. Aku yang telah puas menikmati buah dada montok dan kenyal Rifqoh ketika melihat wajah akhwat alim ini masih memakai cadar, mendadak timbul rasa penasaran untuk mencopot jilbab lebar akhwat asal Sumedang ini. 

Aku memang pernah melihat wajah Rifqoh tanpa jilbab ketika mengintip dia mandi yang memang terlihat cantik, namun aku masih penasaran terhadap wajah Rifqoh yang sepenuhnya. Akhirnya aku segera mencopot jilbab dipakai Rifqoh ini hingga terlihat wajah akhwat cantik ini terpampang di depanku. 

Gerakan ritmisku menyetubuhi Rifqoh mendadak terhenti ketika wajah wanita berjilbab lebar ini telah terpampang di depanku dengan tanpa jilbab lebarnya. Dadaku berdesir ketika matanya menatap wajah Rifqoh yang tidak lagi tertutup jilbab. Wajah wanita berkulit putih ini terlihat sangat cantik bahkan lebih cantik dibandingkan ketika aku intip dia ketika sedang mandi. “Cantiknya….” desisku yang membuat wajah Rifqoh merona merah.

Wajah cantik Rifqoh yang tengah terangsang semakin membuatku makin bernafsu apalagi ketika aku melihat bibir kemerahan yang sensual Rifqoh tampak terbuka menggairahkan.

Melihat mulut Rifqoh dengan bibir sensual yang terbuka, aku segera melumat bibir akhwat cantik ini dengan buas. Aku terkejut ketika ternyata lumatanku ini segera dibalas oleh akhwat alim ini bahkan kedua tangan wanita ini melingkar ke punggungku. Aku pun makin liar, sementara penis besarku kembali mengaduk-aduk kemaluan Rifqoh dan kembali akhwat aktivis ini terguncang-guncang di ranjang. 

Rambut Rifqoh yang selama ini tersembunyi dalam jilbab lebarnya ternyata sangat indah. Rambut wanita asal Sumedang ini tampak hitam legam dan panjang ikal hingga punggung. Setelah itu tanganku segera melepas jubah biru kembang yang dipakai Rifqoh dan disusul dengan kaus kaki yang membungkus kedua betis wanita alim ini hingga akhirnya tubuh Rifqoh telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupinya. 

Sulit dipercaya memang, tubuh wanita berjilbab lebar yang semula tertutup rapat dari ujung rambut sampai ujung kaki kini telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya yang montok dan sintal.

Aku semakin bernafsu menyetubuhi Rifqoh setelah wanita berjilbab ini telanjang bulat dan aku kian erat memeluk wanita yang bukan istriku ini. Tubuh akhwat alim yang montok dan sintal serta berkulit putih mulus tanpa cacat dan berbau harum adalah ciri tubuh wanita yang selama ini aku idamkan. 

Aku telah menikah namun baru pertama kali bersetubuh dengan wanita seperti Rifqoh. Kulit Rifqoh yang putih mulus tampak terlihat kemerah-merahan di sana-sini bekas cumbuan dan gigitanku. Leher akhwat aktivia yang alim ini terlihat beberapa cupang yang memerah lantas dadanya yang montok membukit juga penuh bekas cumbuan dan gigitanku yang tengah dilanda birahi ini.

Rifqoh juga merasakan kenikmatan persetubuhan yang terlarang ini. Pantat akhwat alim ini terus bergoyang mengikuti gerakan penisku yang mengaduk-aduk liang kemaluannya. Berulang kali tubuh wanita ini menggelinjang liar dengan mulut yang mendesah dan menjerit ketika berulang kali dia merasakan kenikmatan persetubuhan yang terlarang ini. 

Rifqoh sudah tidak memperdulikan dirinya sebagai wanita berjilbab lebar, nalurinya sebagai wanita normal yang punya birahi membuatnya ikut menikmati persetubuhan yang terlarang ini.

Wanita asal Sumedang ini mengakui keperkasaanku dalam menyetubuhinya dan persetubuhan itu semakian lama semakin liar yang membuat Rifqoh nyaris tidak merasakan ketika kemudian persetubuhan itu berpindah di atas kasur kamar penginapan ini.

Kamar yang tergolong sempit itu menjadi saksi pergumulan kami, dua orang manusia lain jenis yang saling berpacu dalam birahi itu di ranjang kamar ini. Dengusan nafas penuh birahi ditingkahi desahan dan rintihan serta ditingkahi bunyi khas beradunya dua tubuh yang tengah bersetubuh ini memenuhi kamar penginapan kami. 

Tubuh Rifqoh yang putih mulus tampak sangat kontras dengan tubuhku yang sawo matang kecoklatan kekar ketika kami berdua bergulat dan bergumul. Beberapa kali terdengar erangan dan jeritan Rifqoh penuh kenikmatan sambil memelukku namun persetubuhan yang liar itu tak kunjung selesai.





Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Pengikut

 Agen Poker Online Terpercaya

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.