.

Chatting Seks Jadi Ngentot di Hotel

Underground18plus.blogspot.com - Chatting Seks Jadi Ngentot di Hotel

Cerita Dewasa : Pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah cerita seks terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Dewasa Bercinta Dengan Ibu Muda yang akan kami berikan dibawah ini.

Sebut saja namaku Vincent  30 tahun, 170/65 berparas seperti kebanyakan orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh sexy karena memang aku suka olah raga. 

Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married. Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yang minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. 

Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yang penuh dengan “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.

Kisah ini berawal terjadi sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex education, karena buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. 

Dan memang mulai SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena memang aku bisa menjadi “panutan” buat mereka, itu terbukti dengan selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh pendidikan.

Kembali pada ceritaku, dunia chatting adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu “kehidupan sex having fun”.

Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Reny. Reny yang bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui setelah Reny sering kirim foto Reny email aku). 

Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Reny sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. 

Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Reny yang usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Reny. 

Wow! Aku berdecak kagum dengan kecantikan Reny, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Reny adalah sosok cewek favorite aku. 

Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Reny.

Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Reny yang cantik sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. 

Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dengan wajah Reny..

“Met kenal Reynold,” Reny membuka obrolan.

“hey Reny..,” aku jawab dengan gugup.

Aku benar-benar tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang bego jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Reny.

Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yang sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Reynold meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Reny.

Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Reny yang terlihat sanagt bersih dan putih.

“Reny kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.

“Vincenttt.. jangan please..,” desahan Reny membuat aku terangsang. Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Reny yang jenjang.

“Akhh Reynold..”

Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Reny yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.

“Ooohh.. Vincentttt..”

Reny mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..

“Reny, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.

Reny hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. 

Setelah jas Reny terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Reny yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Reny yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Reny untuk kemudian mulai melepas BH dan menjilati puting Reny yang berwana kecoklatan. 

Satu dua kali hisapan membuat puting Reny berdiri dengan kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Reny yang lain nya.

“Ooohh Vincenttttt.. kamu nakal sekali sayang..,” rintih Reny. Dan saat aku mulai menegang..

“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan harapan supaya dia cepat pergi.

Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Reny bangkit dari pinggir. Parfum Reny yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Reny. 

Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Reny, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian memek Reny. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang memek Reny.

 “Oohh.. Vincent.. nikmat.. sayang,” Reny merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang memeknya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. 

Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang memek dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Reny menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Vincent.. kamu memang pintar sayang..,” desah Reny.

Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Reny sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..

“Vincenttt.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Vincent.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.

“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Reny merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.

Aku biarkan Reny terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Reny begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. 

Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Reny dan sontak meringis..

“Aaakhh.. Reynold..,” desah Reny saat penisku melesak kedalam lubang memeknya.

“Reynoldy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir memeknya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Reny ini?

Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Reny yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Vincentttt.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir memek mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari memek Reny. Aku tidak mempedulikan desahan Reny yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Reny belum pernah merasakan selama berumah tangga. 

Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Reny menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri.

Tiba-tiba Reny mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..

“Vincenttt.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam memeknya.

 Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Reny yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding memek Reny yang mulai basah lagi.

“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang memek Reny.

“Ohh.. Reynold.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang memek Reny. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.

“Ohh...Vincennnttt... sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Reny dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Reny, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.

“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Reny. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Reny..

“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Reny.

“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Reny.

“Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.

“Jangan Reynoldy.. aku nggak mau..,” rintihan Reny membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.

“Akhh.. oohh.. Reynold.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Reny memintaku.

“Kamu jangan tunggu aku keluar Reynold.. please,” pinta Reny. Disaat aku mulai mencapai orgasme, Reny meminta berganti posisi diatas.

“Vincenttt aku pengen diatas..”

Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Reny bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.

“Akhh gila, penis kamu hebat banget Reynold asyik.. oohh.. enak..,” Reny merintih sambil 
menggoyangkan pinggulnya.

“Aduhh enak Reynold.. ” Goyangan pinggul Reny membuat gelitikan halus di penisku..

“Reny.. Reny.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Reny menggoyang pinggulnya.

“Reynold.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Reny menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan memeknya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan orgasme sudah diujung kepala.

“Reny.. Reny.. ahh..” Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.

“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Reny, tetapi tiba-tiba Reny berdiri.

“Aakhh Reynold nakal..”

Dan Reny berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam memeknya, karena memang dia tidak pernah menggunakan menggunakan KB.

Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

“Reynold, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Reny.
Aku menjawab lirih, “Terserah Reny deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”

“Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Reny. 

“Vincenttt.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Reny.





Puasin Cewek Lagi Sange

Ngeseks Dengan Cewek yang Sange

Perjalanan Cinta Perawan Seksi Dengan Kekasih Part - 2

Underground18plus.blogspot.com - Perjalanan Cinta Perawan Seksi Dengan Kekasih Part - 2

Cerita Dewasa : Sudah satu bulan Via menjalin hubungan dengan Wandi...dan gaya berpacaran mereka terlihat normal tanpa ada kenakalan yang berarti...sekedar bergandengan tangan dan cipika cipiki. Hingga pada suatu sore yang mendung, Wandi mengajak Via ke warnet depan kampus untuk mencari bahan untuk tugas akhirnya. 

Warnet itu menggunakan bilik namun tidak full, sehingga ketika berdiri masih bisa melihat apa yang terjadi dibilik sebelah. Mereka mendapatkan bilik kedua dari belakang dan kebetulan tidak ada pelanggan dikanan kiri bilik mereka. Awalnya semua berjalan normal...Wandi sibuk mencari bahan tugasnya sementara Via yang hari itu mengenakan kemeja abu2 dan celana panjang kain asik menikmati siomay kesukaannya....tipikal warnet jaman dulu dgn prosesor seadanya membuat loading dari satu situs ke situs lainnya begitu lambat sehingga membuat Wandi agak bosan.

Selesai memakan siomay kesukaannya, Via beranjak mengambil teh botol untuk mereka berdua...ternyata diluar hujan turun deras sekali..dan hanya mereka satu2nya pelanggan dalam warnet itu. Kembali dari kasir mengambil teh botol, 

Via kembali duduk disamping kiri Wandi (warnet itu lesehan tanpa bangku) dengan merapatkan tubuhnya...mungkin karena dinginnya ac atau memang Via butuh kehangatan. Dengan mesra tangan kiri Wandi melingkari pinggang Via dan memeluknya dengan mesra sehingga semakin merapatkan tubuh mereka...Wandi cukup tersentak ketika mengetahui penisnya mengacuk tegak dalam celana jeansnya.

Sedikit tersulut birahinya, Wandi memberanikan diri mencium pipi kanan Via dan berlanjut dengan kuluman lembut dibibir....cukup lama mereka berciuman...dan entah sadar atau tidak, tangan kanan Wandi mendekap payudara kanan Via sambil meremasnya perlahan...sontak saja Via mencoba menahannya namun tenaga Wandi lebih kuat sehingga dia pasrah ketika remasan lembut itu berubah menjadi penuh nafsu! 

Wandi semakin menggila menciumi leher jenjang Via sementara tangan kanannya sibuk membuka kancing kemeja Via hingga batas perut....tanpa menunggu lama, dia menaikkan bra Via tanpa melepasnya sehingga mencuatlah puting susu coklat kemerahan Via yang kontras dengan payudara putih mulusnya. 

Via memejamkan mata sambil mencoba menahan tangan kanan Wandi untuk berbuat lbh lanjut...namun satu cubitan kecil di puting susu kanannya melemahkan pertahanannya! Wandi yang mengetahui Via sudah pasrah akhirnya menerkam kedua payudara mungil itu dengan ciuman dan sedotan di puting susu....seperti bayi yang sedang menyusu....dengan adil, secara bergantian kedua payudara mungil itu dilahap dan penuh dengan air liurnya! 

Beberapa tanda kemerahan menghiasi sekitar puting susu Via...menandakan kuatnya hisapan dan kuluman yang  dilakukan Wandi...namun tiba2 terdengar langkah kaki dan spontan Via menutup payudara telanjangnya dengan tas dan menjaga posisi duduknya sedikit berjauhan dengan Wandi. 

Wandi pun secara spontan menghentikan aksinya dengan ereksi pada penisnya yang tak tertahankan. Ternyata hujan telah reda dan beberapa pengunjung mulai datang memenuhi warnet itu. Akhirnya Wandi mengantar Via pulang dan dia langsung pamit pulang. Ketika sampai dirumahnya...ada satu sms dari Via yang berbunyi "aku pikir kamu berbeda dengan lelaki lainnya...." Wandi terkejut dan merasa bersalah akan perlakuannya kepada Via hari itu.

Beberapa hari semenjak kejadian di warnet keduanya merasa canggung saat bertemu...mereka menahan diri untuk tidak membahasnya dan bahkan untuk melakukannya lagi. Enggan untuk menjalani perasaan bersalah berkepanjangan, suatu malam saat Wandi sedang suntuk sendiri dikamarnya, dia mengirim sms permintaan maaf atas kejadian beberapa hari lalu itu...beberapa saat 

Wandi menunggu balasan sambil menyeruput kopi susu kegemarannya...tiba2 masuk sms dari Via yang berbunyi "Kamu tdk perlu minta maaf...aku yg harusnya minta maaf karna tdk jujur sama kamu..." Wandi cukup kaget dgn isi sms itu, apa yg dimaksud Via dgn tdk jujur?!? Dgn mengenyahkan pikiran2 buruk dia membalas sms itu dgn menanyakan kejujuran apa yang belum terungkap dari Via selama ini....lama smsnya tdk berbalas hingga dia tertidur. Keesokan pagi Wandi membuka mata untuk menghadapi hari yang baru, dan kebetulan janji menjemput Via....tiba2 dia teringat smsnya semalam yg menggantung tanpa balasan. 

Dia meraih hpnya dan membuka pesan sms yg masuk ketika dia ketiduran semalam..."Aku sdh pernah 'melakukannya', sptnya aku tdk pantas buat kamu" Tersentak dgn sms itu...jantungnya berdegup kencang..menahan perasaan entah emosi, cemburu atau amarah yang meluap-luap!! Dia tdk bisa berpikir jernih...sptnya semua bayangan indah hancur berantakan...dia begitu mencintai Via dan ternyata...kejujuran itu menyakitkan! Spt matahari yg panas membakar...hatinya dipenuhi amarah namun dia berusaha tetap tenang dan menjemput Via. 

Tak banyak kata yang terucap saat pagi itu bertemu Via dan mengantarnya hingga kelas kuliahnya, dia mencoba tenang sambil menunggui Via kuliah dan berusaha mencari cara utk menggali lbh dalam seberapa jauh hubungan Via dan mantannya. 

Hari itu dia memutuskan membolos satu-satunya mata kuliah yg harus diikutinya...dan lg pula dalam beberapa minggu lagi dia akan KKN di kota seberang selama sebulan...jd tak ada banyak waktu untuk menghabiskan waktu dgn Via. Selesai kuliah Via tdk menemui Wandi diluar...dia mengecek hpnya dan ternyata Wandi sms sdg berada diwarnet belakang kampus...dia minta Via menghampirinya dgn satu syarat....

Via harus melepas branya! Hari itu Via mengenakan kemeja kotak2 warna biru ditutupi cardigan dan rok selutut. Tanpa membalas sms Wandi, Via ke toilet wanita, melepas branya dan berusaha menutupi kepolosan puting susunya yang mencuat dibalik kemejanya dgn cardigan...dia takmau banyak bertanya karna dia tau Wandi pasti marah dgn smsnya semalam. Perjalanan menuju warnet dari kampus serasa jauh sekali...pdhal hanya berjarak sekitar 100an meter...Via merasa paranoid ketika lelaki menatapnya, seolah-olah mereka akan melihat bagian dadanya sehingga dia berjalan sambil mendekap tasnya.

Tiba diwarnet, dia mendapati Wandi ada dibilik paling belakang..warnet itu agak berbeda, biliknya cukup tinggi dan agak luas...sama2 lesehan. Via duduk disamping kiri Wandi, mereka bercakap-cakap seadanya dan Wandi meminta Via duduk didepannya. 

Tubuh Via direngkuh Wandi dari belakang sambil dia mengetikkan satu situs porno xnyam...Via hanya pasrah saja dan tdk tau maksud dari kekasihnya itu. Ketika situs terbuka, Wandi mencium leher belakang Via sambil meremas pelan payudaranya...dia menciuminya dgn lembut sambil berkata 

"jd kamu sdh pernah melakukan spt yg ada digambar itu ya?"...Via hanya menjawab lirih mengiyakan pertanyaan Wandi. Cardigan Via dilepasnya...kedua tangan Wandi menggenggam payudara mungil Via yg hanya tertutupi kemeja...dia bisa merasakan puting susu Via mengeras dan hal itu semakin membuatnya bernafsu. 

Satu persatu kancing kemeja Via dibukanya....tangan kanannya menyelusup masuk memegang puting susu kiri Via...dicubitnya perlahan...sambil merasakan hangat dan kenyalnya payudara Via yg spt anak SMA.

"Wandi...aku gamau spt ini...aku mau hubungan kita bener2 tulus...", kata Via sambil menahan tangan Wandi berbuat lbh lagi. Wandi cukup kesal dgn kata2 itu...cinta, cemburu dan amarah menjadi satu! "Okay! Aku ga akan sentuh kamu lg!", tiba2 Wandi menghentikan aksinya dan duduk menjauhi Via. 

Via berusaha menjelaskan namun Wandi sdh tdk mau mendengar penjelasan apapun, dia bergegas ke kasir utk membayar dan mengajak Via utk pulang (tentu dlm birahi yg tertahan). Dlm perjalanan pulang Via mengingatkan Wandi kalo minggu depan dia ada kegiatan tour keluar kampus selama 2 hari 1 malam...Wandi tdk ikut karna sdh mengikutinya semester sblmnya...Wandi tdk menunjukkan ekspresi apapun...dia hanya terdiam dgn bermacam perasaan mengusiknya.

Selama seminggu hanya 1 atau 2 kali mereka bertemu, dan sehari sblm tour keluar diluar kampus Via sms Wandi "Bsk aku berangkat, aku bilang sama org rmh tournya 3 hari 2 malam. Aku mau hbskan waktu sama kamu sblm kamu KKN"....Wandi terenyuh dgn sms itu...sambil tersenyum simpul dia menutup mata...berharap hari cepat berlalu dan Via kembali dari tournya. 

Bus tour memasuki kampus...Wandi tlah siap dgn backpack menjemput kekasihnya...dia tdk tau akan pergi kemana bersama Via...yg pasti dia bahagia bisa menghabiskan banyak waktu bersama kekasihnya. Via turun dari bus dan melambaikan tangan sambil tersenyum manis kepada Wandi...cepat2 Wandi menghampirinya dan menggandeng tangannya. 

Mereka memutuskan utk pergi ke suatu kota wisata yg tak jauh dari tempat mereka kuliah...sambil berjalan-jalan mereka mencari hotel yg sesuai budget...yg penting bisa bermalam bersama. Sampai dikamar hotel, Wandi langsung memeluk dan menciumi Via....lama bibir mereka berpagut sambil merapatkan tubuh dlm posisi berdiri. 

"Aku mau mandi dulu....", kata Via saat Wandi mencoba meremas payudaranya dan membuka kaosnya. Wandi sebenarnya ingin mandi bareng, tp egonya terlalu tinggi utk meminta..akhirnya mereka mandi bergantian dan stlh itu memesan makan antar ke kamar. 

Via mengenakan kaos putih longgar tanpa bra dan celana pendek tidur sehingga paha dan betisnya yg mulus terpampang indah membuat penis Wandi berdiri sejak selesai mandi. Selesai makan mereka menonton tv bersama sambil berpelukan diranjang...

Via bergelayut mesra dalam dekapan Wandi sambil menikmati payudaranya diusap perlahan....dia bisa merasakan penis Wandi yang kencang dari balik celananya ketika dipeluk Wandi dari belakang. Tanpa diminta tiba2 Via berbalik dan menurunkan celana pendek Wandi...dgn lembut dia menggenggam penis Wandi yg diameternya lbh kecil dari Kenny namun lbh panjang...dia mengocok penis Wandi sambil menatap Wandi dan berkata..."Enak?..." Wandi tdk menjawab dan mengiyakannya dgn menyamber bibir manis Via...dilumatnya penuh nafsu sambil menikmati nikmatnya kocokan tangan lembut Via di penisnya. 

Lama Wandi menciumi bibir Via...dan lidahnya mulai menyapu leher jenjang Via..."Buka kaos kamu sayang...", pinta Wandi sambil terengah-engah menahan ejakulasi saat kocokan pd penisnya semakin cepat. 

Via menghentikan aksinya lalu membuka kaosnya...sehingga terpampanglah kedua payudara mungil bak anak SMA yg mulus tak bercacat...Via mencegah tangan Wandi menyentuhnya dan tiba2 dia menunduk melahap penis Wandi. Mendapat serangan mendadak dari Via membuat Wandi menjerit kecil "ahhhh Via...enak sekali...", 

Via mengulum penis Wandi dgn penuh kelembutan...ujung penis itu disapu dgn lidahnya, sehingga membuat Wandi nikmat kegelian. Mulut Via penuh dgn penis panjang Wandi...dia dpt merasakan begitu hangatnya penis itu dan ada sedikit rasa asin dari cairan pelumas yg keluar dari ujung penis Wandi. 

Tak tahan dengan kuluman Via yg semakin liar, Wandi menjambak pelan rambut Via dan menariknya "aku ingin liat memek kamu sayang....", pinta Wandi dgn vulgarnya. Via berbaring telentang dan membuka celana pendek serta cdnya...sambil mengangkang membuka pahanya lebar2 dia berkata, 

"Kamu boleh nikmatin sesuka kamu...aku tau kamu cemburu karna blm bisa merasakannya slama ini". Wandi yg sebenarnya memang merasa tidak adil karna slama ini dia blm pernah melihat kemaluan wanita secara langsung dan apalagi milik kekasihnya...langsung menatap vagina Via yg terbuka lebar. 

Diusapnya dgn lembut klitoris Via yg berwarna merah kecoklatan, senada dgn warna puting susunya...serta bibir vaginanya. Vagina Via sdh basah sedari td, sehingga tdk sulit bagi Wandi untuk memainkan dan menusukkannya dgn jari tengahnya. 

Lubang vagina Via begitu hangat dia rasakan pd jari tengahnya...dan tanpa berkata-kata lg, dia menjilati klitoris Via yg mengeras sambil menggigitinya pelan2...Via menggelinjang tak karuan...apalg saat kocokan jari Wandi semakin cepat dan klitorisnya spt hbs dilahap kekasihnya itu...dan Via menjerit kecil merasakan orgasme pertamanya. 

Jari tengah Wandi dipenuhi cairan kenikmatan dari lubang Vagina Via...dia menatap dan memberi waktu Via utk pulih dari orgasme pertamanya...lalu dia menindih tubuh telanjang Via sambil meremas kencang payudaranya. 

Tak sulit baginya utk menembus lubang vagina Via dlm posisi konvensional spt itu...tiba2 dia sdh merasakan setengah dari penisnya sdh masuk kedalam lubang vagina Via...agak sempit namun dgn satu sentakan masuk juga seluruhnya sehingga membuat Via memekik pelan. Kaki Via melingkari tubuh Wandi saat vaginanya dimasuki penis Wandi dalam-dalam. 

Pelan-pelan Wandi mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk liang surga milik Via itu. Sambil menikmati suguhan payudara Via kanan dan kiri. Puting susu Via spt agar2 yg kenyal sehingga membuat Wandi mengulum dan menggigitinya dgn gemas....saat begitu, Via hanya dapat menjambak rambut Wandi dan mendesah-desah tak karuan. 

"Kamu sering dientot begini?", tiba2 Wandi  bertanya sambil mengocokan penisnya semakin cepat..."Arrggghh...iyahhhh", jawab Via sambil meremas pantat Wandi. "Beruntung skali 'dia' bisa ngerasain memek kamu...", kata Wandi tanpa basa-basi...Via tak menjawab dan hanya menikmati lubang vaginanya yg dipenuhi penis panjang Wandi...."Sayang aku mau keluar lg....", kata Via...dan tiba2 bahu Wandi digigitnya...dan Wandi merasakan cairan hangat semakin membasahi lubang vagina Via. 

Agak sakit gigitan Via, namun Wandi tak peduli dan terus menggenjot tubuh Via dgn cepat....secara tiba2 dia mencabut penisnya dan mengarahkannya ke payudara Via...croottttttt crooottt croootttt! Sambil menggenggam penisnya dia memuncratkan spermanya didada Via...dan saat terakhir, dia mengolesi puting susu Via dgn ujung penisnya...."Arrhhhhh...enak sekali sayang....!", kata Wandi  sambil merasakan membiarkan penisnya menempel di puting susu Via. 

Wandi berbaring disamping Via, sambil menatap payudara kekasihnya yg dipenuhi sperma...pikiran buruknya mulai muncul "Sial! Pasti mantannya sdh sering ngentotin dia kayak gini", kata Wandi dlm hati. Tak lama kemudian, Via beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan tumpahan sperma yang memenuhi payudara dan sebagian perutnya yang mulus dan rata. 

Wandi terbaring lemas sementara penisnya sudah terkulai lemah...sejuta pikiran berkecamuk dalam benaknya, dia begitu mencintai Via dan ketika mengingat apa yang dilakukannya barusan sudah sering dialami Via dgn mantannya, membuat dadanya berdegup kencang...dia tdk terima dan tdk rela hal itu pernah terjadi.

Sekembalinya dari bersih-bersih dikamar mandi, Via yang masih telanjang bulat mendapati Wandi sedang melamun menghisap dalam2 rokoknya dikursi pojok kamar..."Kamu kenapa sayang?", tanya Via..."Nothing...kamu ga capek? Tidur duluan aja ya...aku mau gantian bersih2 bentar...", jawab Wandi mencoba menyembunyikan perasaan sebenarnya, Via mengiyakan dan langsung menyelimuti tubuh polosnya ditempat tidur. Wandi mendapati kekasihnya sdh tertidur pulas setelah selesai bersih2...dia menyusul tidur disamping Via sambil mendekap tubuh hangat polos itu dibalik selimut....malam pertama bersama Via yg tdk ingin disia-siakan begitu saja.

Menjelang subuh, Via dgn setengah sadar merasakan ada sesuatu yg basah dan geli diantara kedua pahanya....selimutnya telah tersingkap...dan ketika sdh sedikit sadar, dia mendapati kepala Wandi berada di antara kedua pahanya. 

Wandi menjilati vagina Via dgn lidahnya sambil sesekali menggigiti bibir vagina dan klitorisnya...dia begitu asik sampai tdk sadar Via terbangun...Via sendiri memilih pura2 tertidur dan pasrah menghadapi kenakalan kekasihnya. 

Puas melakukan oral seks pada Via, Wandi menjepit kekasihnya dan melakukan Scissor Style sambil mencoba memasukkan penisnya yg sdh kembali tegak perkasa...dia berusaha utk tdk membangunkan Via. Dengan sedikit bersusah payah, akhirnya penis itu amblas dalam lubang vagina Via...Via hampir saja terpekik namun dia berusaha menahannya dgn menggigit bibir bawahnya...Wandi sibuk mengocokin penisnya sambil meremasi payudara Via dan memilin puting susunya. 

Mendapat perlakuan spt itu Via sdh tdk tahan lagi dan akhirnya mendesah kecil sambil berkata lirih..."Wandi....pelan2". Tanpa menggubris permintaan kekasihnya, Wandi malah semakin liar menggenjot tubuh Via sambil sesekali mencubit klitorisnya. 

"Nungging sayang...aku mau ngentot kamu dari blakang!", pinta Wandi tiba2 sambil membalikkan tubuh Via....dlm hitungan detik posisi tubuh Via sdh menungging menghadap kepala tempat tidur sementara Wandi berlutut tepat dibelakang tubuh Via sambil menusukkan penisnya dalam2. 

Setiap sodokan penis Wandi membuat Via merintih kenikmatan...apalg dgn posisi itu penis Wandi mampu mencapai dasar lubang vagina Via...dan tanpa sadar entah sdh berapa kali Via mengalami orgasmenya. Pantat bulat Via yang putih mulus beradu dgn tubuh Wandi sehingga tampak kemerahan...

Wandi tampaknya cukup gemas sehingga sesekali dia juga menampar pelan pantat Via agar semakin memerah...dia begitu menikmati posisi itu karena memiliki kontrol penuh pd tubuh Via. Payudara Via yg bergoyang menggantung jg tak luput dari kasarnya cengkraman tangan buas Wandi. Dengan satu sodokan kuat dan dalam, sambil meremas kedua payudara Via dari belakang...tiba2 tubuh Wandi bergetar hebat..."Ahhhhhh....aku keluar sayang!", teriak Wandi.

Mengetahui Wandi menyemprotkan spermanya didalam vaginanya, Via sangat terkejut dan berkata sambil berbalik..."Kenapa kamu keluarin didalam? Bagaimana kalo nanti sampe jadi?", Wandi menjawab seadanya sambil mengeluarkan penisnya yg mulai terkulai lemas..."Memang sblmnya blm pernah keluar didalam?...", 

Via yg terkejut dgn jawaban Wandi spontan menampar pipi Wandi..."Kamu keterlaluan!"...dan sisa waktu dikamar itu menjadi hening hingga mereka check out...hanya ada kebisuan..kehampaan...rasa bersalah dan penyesalan yang tiada berujung. 

Semenjak kejadian itu hubungan mereka tidak seharmonis biasanya, Via mencoba menjaga jarak mengingat Wandi selalu ingin mendapatkan hal yg sama pd tubuhnya spt yg mantannya Kenny pernah lakukan, bahkan Wandi melakukannya kadang sebagai penumpahan rasa amarah, cemburu...dan kebencian atas apa yg Via sdh lakukan bersama Kenny sebelumnya.

Beberapa minggu telah berlalu, dan tiba saatnya Wandi untuk KKN selama 3 bulan diluar kota...dia galau memikirkan hubungannya dgn Via, apakah harus diakhiri atau tetap berjalan dgn segala perasaan yg berkecamuk. 

Pagi itu begitu cerah ketika seseorang datang menemui Via dgn bingkisan bunga dan kado...dia mengaku disuruh seseorang yg tdk mau disebut namanya. Via yg pagi itu berencana menemui dosen pembimbingnya cukup terkejut dgn bingkisan tak terduga itu...cepat2 dia membuka kado kecil itu dan mendapati sebuah surat dan kalung perak...dlm surat itu berisi permintaan maaf dan pernyataan bahwa cinta harus tetap berlanjut...dibawahnya tertulis...love, Wandi. 

Kecerahan pagi itu terkalahkan oleh rasa bahagia Via sehabis menerima surat dari kekasihnya yg seakan-akan menggantungkan hubungan mereka selama beberapa minggu ini...sms, telp tdk terjawabkan...yg ada hanya kesunyian dan ketidakpastian. 

Via langsung menelpon Wandi yg ternyata sdg dalam perjalanan utk mempersiapkan akomodasinya selama 3 bulan KKN....Wandi sangat bahagia Via bisa menerima maafnya...dan hari itu dia berjanji akan melepaskan semua amarah dan cemburu atas apa yg pernah Via lakukan dgn mantannya!

Selama masa KKN, sesekali Wandi menghubungi Via...seringkali lewat sms mengingat biaya telp lewat hp saat itu sangat mahal tdk spt skrg ini. Akhir bulan Wandi  berniat untuk pulang dan melepas rindu dengan kekasih tersayangnya, mereka berjanjian utk bertemu dikampus saat hari minggu.

Hari yg dinanti akhirnya dtg juga. Wandi dgn jeans belel, kaos dan backpacknya sangat bahagia dpt bertemu Via yg hari itu mengenakan celana pendek setengah paha dan kaos ketat. Mereka makan siang sejenak didepan kampus sambil mengobrol membahas kegiatan masing2 selama berpisah. 

Setelah itu mereka pergi ke taman kampus sambil merasakan sejuknya minggu sore itu...Wandi begitu ingin mengecup bibir manis Via...tiba2 dia menarik tangan Via dan mengajaknya kesuatu gedung kampus yg terletak dipojok dan sepi...gedung kampus dimana ditoilet itupun Via pernah melakukan petting dengan Kenny. 

Dalam gedung kampus yg sepi tak ada orang itu, Wandi mendapati satu kelas yg tak terkunci...serta merta dia mengajak Via masuk kedalam dan langsung mendekap Via memojokkannya ke dinding...Wandi mencium dan melumat bibir Via dengan penuh nafsu! Dalam posisi berdiri menghimpit Via, tangan Wandi menyelusup kedalam kaos Via dan meremas-remas payudara Via yg begitu dia rindukan.

Dengan bibir saling berpagut, tangan Wandi tdk hanya menjelajah pd bagian atas tubuh Via namun mulai mengusap lembut perut hangat Via sambil menyisipkan tangannya masuk melewati celana pendek dan cd Via...dia mencari belahan kenikmatan yg ternyata sudah basah dan hangat. 

Mengingat ketatnya celana pendek Via, Wandi agak kesulitan memainkan vagina Via...sehingga tanpa minta persetujuan, dia menurunkan celana pendek dan cd Via sampai lutut...hingga terlihatlah dengan jelas belahan kemaluan Via yg bersih dari rambut kemaluan..tampaknya Via baru saja mencukur. 

Tanpa basa-basi, Wandi kembali mengulum bibir manis Via sementara tangan kanannya sibuk memainkan vagina Via....dan jarinya mulai menusuk kedalam lubang vagina Via pelan2...dia mengocokinya perlahan "enak sayang?...", tanya Wandi dgn lembut saat melepas sejenak ciuman pd bibir Via...hanya anggukan yg diberikan Via tanda dia menikmatinya juga. 

Kocokan jari tengah Wandi semakin kuat dan cepat....dan tubuh Via bergetar hebat merasakan orgasme yg dia rindukan selama ini! Wandi mengeluarkan jarinya....dan berkata "I just wanna make u happy!" Mereka tdk melanjutkan aksinya dan hari2 ke depan hubungan mereka semakin membaik dan membaik! 





Popular Posts

Pengikut

 Agen Poker Online Terpercaya

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.